LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
IDENTIFIKASI
ALKANA DAN ALKENA
OLEH
:
Evangelita C.T Nababan (1311105014)
Putri Anggun Lestari (1311105015)
Ni Luh Cintya Febriani (1311105016)
Fuzy G. Saraswati (1311105017)
Fika Amaliyah (1311105018)
Elisa Nelpitasari P. (1311105019)
Ave Regina Rosari (1311105020)
JURUSAN
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
UDAYANA
2013
I.
PENDAHULUAN
A.
Dasar
Teori :
Alkana biasa disebut dengan senyawa
hidrokarbon jenuh.
Disebut
hidrokarbon karena di dalamnya hanya terkandung atom
karbon
dan hidrogen. Disebut jenuh karena hanya memiliki ikatan
tunggal
C-H dan C-C saja. Alkana memiliki rumus umu CnH2n+2, di
mana
n adalah bilangan asli yang menyatakan jumlah atom karbon.
Alkana
juga sering disebut sebagai senyawa alifatik (Yunani = aleiphas
yang
berarti lemak). Hal ini dikarenakan lemak-lemak hewani
mengandung
karbon rantai panjang yang mirip dengan alkana
Alkana dengan satu formula dapat membentuk
beberapa
struktur molekul. Misalnya
alkana dengan empat atom karbon dapat
membentuk normal butana
dan isobutana, keduanya sama-sama
memiliki rumus molekul
C4H10. Hal yang sama juga terjadi untuk
C5H12, dan seterusnya.
Suatu senyawa yang memiliki jumlah dan
macam atom sama tetapi
berbeda dalam penataannya disebut dengan
isomer. Isomer berasal
dari bahasa Yunani; isos + meros yang berarti terbuat dari bagian
yang sama. Senyawa seperti butana dan isobutana
hanya berbeda pada
urutan atom yang terikat satu sama lainnya,
disebut
isomer konstitusional.
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang
mengandung
ikatan rangkap
karbon-karbon. Alkena terdapat dalm jumlah
berlebih di alam.
Etilena, sebagai contohnya, adalah hormon
tanaman yang memacu
pematangan buah, dan α-pinen adalah
senyawa terbanyak dalam
turpentin. Contoh lainnya adalah beta
karoten, mengandung
sebelas ikatan rangkap dua, merupakan
pigmen warna kuning
yang mewarnai wortel. Beta karoten
merupakan
pro vitamin A.
Pada praktikum ini contoh senyawa
hidrokarbon jenuh digunakan minyak tanah, sedangkan minyak kelapa digunakan
untuk contoh senyawa hidrokarbon tak jenuh.
B.
Tujuan
Praktikum
a.
Membedakan senyawa jenuh dan tidak jenuh
b.
Mengetahui
cara pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis (alkana)
II.
ALAT DAN BAHAN
Bahan dan Alat :
A. Alat :
·
Tabung reaksi
·
Gelas piala
·
Pipet tetes
·
Lumpang
·
Kapas
·
Sendok makan
B. Bahan :
·
Minyak tanah, minyak kelapa
·
Na2CO3 5 %
·
Air brom
·
KMnO40,5 %
·
Natrium benzoate
·
NaOH
C. Cara Kerja :
·
Disediakan 2 tabung reaksi masing –
masing diisi 2 ml minyak tanah
a. Tabung
pertama ditambahkan 2 – 3 tetes air brom
b.
Tabung kedua ditambahkan tetes demi tetes
larutan KMnO4 0,5% dan Na2CO3 5%. dicatat jumlah tetes yang
diperlukan sampai larutan berubah warna.
c.
Diamati perubahan warna yang terjadi.
·
Disediakan 2 tabung reaksi masing –
masing diisi 2 ml minyak kelapa
a. Tabung
pertama ditambahkan 2 – 3 tetes air brom
b.
Tabung kedua ditambahkan tetes demi tetes
larutan KMnO4 0,5% dan Na2CO3 5%. Dicatat jumlah tetes yang
diperlukan sampai larutan berubah warna.
c.
Diamati perubahan warna dan tulis persamaan reaksinya.
B. Pembuatan senyawa alkana
· Digerus 1 sendok makan Natrium Benzoat dan 1
sendok NaOH dalam mortar
·
Kemudian diambil 1 sendok campuran
tadi dan dimasukkan dalam tabung reaksi serta ditutup dengan kapas
·
Dipanasi tabung reaksi yang berisi
bahan campuran sampai keluar gelembung
·
Diamati apakah ada cairan lain dan
bagaimana baunya
·
Diulangi percobaan sekali lagi.
III.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
Percobaan pertama
No
|
Preaksi
|
Sebelum
|
Perlakuan
|
Sesudah
|
1
|
Minyak
Tanah + 3 Tetes Air Brom
|
Bening
|
digoyangkan
|
Putih
|
2
|
Minyak
Kelapa + 3 Tetes Air Brom
|
Kuning
Cerah
|
digoyangkan
|
Kuning
sedikit pekat
|
3
|
Natrium
Benzoat + NaOH
|
Serbuk
putih
|
dipanaskan
|
Baunya
menyengat pada saat dibakar, ada gelembung, mencair, beberapa saat kembali
menjadi padat
|
Percobaan kedua
No
|
Preaksi
|
Sebelum
|
Perlakuan
|
Sesudah
|
1
|
Minyak
Tanah + 5 tetes KMnO4 0.5% + 5 tetes Na2CO3 0.5%
|
Bening
|
digoyangkan
|
Pengendapan
campuran KMnO4 dan Na2CO3, dan menjadi berwarna coklat
|
2
|
Minyak
Kelapa + 5 tetes KMnO4 0.5% + 5 tetes Na2CO3 0.5%
|
Kuning
Cerah
|
digoyangkan
|
Pengendapan
campuran KMnO4 dan Na2CO3
|
3
|
Natrium
Benzoat + NaOH
|
Serbuk
putih
|
dipanaskan
|
Berbau
tapi tidak menyengat pada saat dibakar, ada gelembung, wujud tetap
|
B.
Pembahasan
Pembahasan
dari tabel diatas adalah
1.
Minyak tanah + Brom mengalami perubahan
warna dari warna bening menjadi warna putih.
2.
Minyak kelapa 2ml +3 tetes Brom
mengalami perubahan warma dari warna kuning cerah menjadi kuning sedikit pekat.
3.
Percobaan pertama NaOH dan Natrium
Benzoat setelah dihaluskan dan dipanaskan bereaksi menggelembung dan terdapat
cairan serta berbau menyengat.
4.
Minyak tanah 2ml + 5 tetes KMnO4 0.5%
dan 5 tetes Na2CO3 5% mengalami perubahan warna menjadi cokelat dan terjadi
pengendapan
5. Minyak kelapa + KMnO4 0.5% dan Na2CO3 5%
mengalami pengendapan.
6.
Percobaan kedua NaOH dan Natrium Benzoat
setelah dipanaskan terdapat gelembung, tetapi tidak terdapat cairan dan bau
yang dihasilkan tidak setajam bau pada percobaan pertama.
IV.
KESIMPULAN
1.
Senyawa
yng mengalami pengendapan termasuk senyawa jenuh (alkana) . Sedangkan yang tidak mengendap namun berubah warna
termasuk senyawa tidak jenuh.
a. Yang termasuk senyawa jenuh :
- Minyak Tanah + 5 tetes KMnO4 0.5% + 5 tetes Na2CO3 0.5%
- Minyak Kelapa + 5 tetes KMnO4 0.5% + 5 tetes Na2CO3 0.5%
b. Yang termasuk senyawa tidak jenuh:
-
Minyak tanah + 3 tetes Brom
- Minyak kelapa + 3 tetes Brom
2.
Pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis (alkana)
adalah dengan pemanasan campuran
Natrium Benzoat dan NaOH yang sudah dihaluskan. Pemanasan dengan menutup tabung
reaksi dengan kapas. Tabung reaksi kemudian dipanaskan sampai terjadi
perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Prasojo,
Stefanus Layli. 2006. Kimia Organik I.
PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar